Minggu, 14 Desember 2014

MAKALAH: KORUPSI DARI SISI PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK





BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Pancasila adalah sebagai dasar negara indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat indonesia. Sebagai ideologi bangsa pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa indonesia sehingga dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradap di dunia.
Secara substantif etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu manusia. Oleh karena itu etika politik berkait erat dengan bidang pembahasan moral. Korupsi suatu tindakan mengambil hak seseorang biasanya korupsi identik mengambil hak rakyat demi kepentingan pribadi ataupun kelompoknya. Para oknum yang korupsi disebut dengan koruptor. Dan juga didirikan badan untuk memberantas korupsi yaitu “Komisi Pemberantasan Korupsi” yang biasa disingkat KPK.
Dalam negara dan masyarakat indonesia, cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan tentu diikuti dengan prinsip-prinsip dasar yang dipolakan dalam nilai-nilai dasar moral yang dianut oleh pancasila.






2.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah “Korupsi dipandang Dari Sisi Pancasila Sebagai Etika Politik” adalah sebagai berikut:
a.       Apa yang dimaksud dengan etika?
b.      Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai etika politik?
c.       Apakah yang dimaksud dengan etika politik indonesia?
d.      Bagaimanakah Korupsi dipandang dari sisi pancasila sebagai etika politik?















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku
Etika merupakan ilmu-ilmu kemanusian (humaniora) yang membahas sistem-sistem pemikiran yang mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai ilmu dibagi dua, yaitu:
1.      Etika umum
Etika umum membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. Dalam falsafah barat dan timur,seperti cina: aliran-aliran pemikiran etika beraneka ragam tetapi pada prinsipnya membicarakan aas-asas dari tindakan dan perbuatan manusia,serta sistem nilai apa yang terkandung di dalamnya.
2.      Etika khusus
Etika khusus dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial. Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan dengan kepercayaan agama yang dianutnya serta panggilan nuraninya,kewajibannya dan tanggung jawabnya terhadap tuhannya. Sedangkan etika sosial membahas kewajiban serta norma-norma sosial yang seharusnya dipatuhi dalam hubungan sesama manusia.

B.     Pancasila sebagai etika politik
Pengertian politik berasal dari kata “Politics”, yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkutproses penentuan tujuan – tujuan.
Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang membicarakan perilaku atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik atau buruknya. Filsafat politik adalah seperangkat keyakinan masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dibela dan diperjuangkan oleh para penganutnya, seperti komunisme dan demokrasi.
Secara substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu manusia. Oleh karena itu, etika politik berkaitan erat dengan bidang pembahasan moral.hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pengertian moral senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai subjek etika. Maka kewajiban moral dibedakan dengan pengertian kewajiban-kewajiban lainnya, karena yang dimaksud adalah kewajiban manusia sebagai manusia, walaupun dalam hubungannya dengan masyarakat, bangsa maupun negara etika politik tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini lebih meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya berdasarkan suatu kenyataan bahwa masyarakat, bangsa maupun negara bisa berkembang ke arah keadaan yang tidak baik dalam arti moral.
Tujuan etika politik adalah mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik bersama dan untuk orang lain, dalam rangka membangun institusi-institusi politik yang adil. Etika politik membantu untuk menganalisa korelasi antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur politik yang ada. Penekanan adanya korelasi ini menghindarkan pemahaman etika politik yang diredusir menjadi hanya sekadar etika individual perilaku individu dalam bernegara.
Nilai-nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam Negara dijalankan sesuai dengan:
1.      Legitimasi hukum yaitu prinsip yang menunjukkan penerimaan keputusan pemimpin pemerintah dan pejabat oleh (sebagian besar) publik atas dasar bahwa perolehan para pemimpin ‘dan pelaksanaan kekuasaan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku pada masyarakat umum dan nilai-nilai politik atau moral.
2.      Legitimasi demokratis yaitu prinsip yang bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
3.      Legitimasi moral yaitu setiap keputusan yang diambil sarat dengan nilai moral dan etika.
C.     Etika politik indonesia
Dalam negara dan masyarakat indonesia, cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan tentu diikuti dengan prinsip-prinsip dasar yang dipolakan dalam nilai-nilai dasar moral yang dianut oleh pancasila. Hakikat ilmu politik adalah kratologi yaitu ilmu tentang kekuasaan yang didapatkan secara demokrasi dan sekaligus menggunakannya secara demokrasi pula.
Demokrasi menurut hatta adalah demokrasi sosial yakni meliputi seluruh lingkungan hidup yang menentukan nasib manusia. Ada tiga sumber yang menghidupkan cita-cita demokrasi sosial yaitu:
a.       Paham sosialis barat, menarik perhatian pendiri negara karena dasar-dasar perikemanusiaan yang dibela dan menjadi tujuannya.
b.      Ajaran islam yang menuntut kebenaran dan keadilan illahi dalam masyarakat.
c.       Pengetahuan bahwa masyarakat indonesia berdasarkan kolektivisme.
Pokok-pokok yang perlu diperhatikan jika ingin melaksanakan demokrasi yang sehat yang diciptakannya dalam praktik politik kenegaraan. Sesuai TAP MPR No.VI/MPR/2001 dinyatakan etika kehidupan berbangsa adalah rumusan yang bersumber dari ajaran agama yang bersifat universal dan nilai-nilai budaya bangsa yang terjamin dalam pancasila sebagai acuan dalam berfikir,bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

D.    Korupsi dipandang dari sisi etika politik
Sebagai suatu kejahatan luar biasa, korupsi memiliki banyak wajah. Dalam sektor produksi, korupsi ada dari hulu sampai hilir, dari anak-anak sekolah sampai presiden, dari konglomerat sampai kyai.
Kwik Kian Gie, Ketua Bappenas, menyebut lebih dari Rp 300 Triliun dana dari penggelapan pajak, kebocoran APBN, maupun penggelapan hasil sumberdaya alam, menguap kekantong para koruptor.
Korupsi bisa diiringi dengan kolusi, membuat keputusan yang diambil oleh pejabat Negara menjadi titik optimal. Heboh privatisasi sejumlah BUMN, lahirnya perundang-undangan aneh semacam UU energi, juga RUU SDA, impor gula dan beras dan sebagainya dituding banyak pihak kebijakan yang sangat kolutif  karena di belakangnya ada motivasi korupsi.
Bentuk korupsi terhadap uang Negara tidak hanya terhadap utang luar negeri. Namun, juga utang domestik dalam bentuk obligasi rekap bank-bank sebesar Rp 650 Triliun. Skandal BLBI yang tak kunjng usai setidaknya menunjukkan terjadinya korupsi tingkat tinggi di kalangan pejabat keuangan, kenglomerat serta banker. Kasus yang masih belum cukup lama adalah skandal bank century pun telah menyebabkan uang lenyap, namun pelakunya tak ada yang ditangkap.
Kasus korupsi BNI dengan nilai 1,7 triliun rupiah yang ternyata kemudian juga diikuti dengan bank pelat merah yaitu BRI dalam kasus jual-beli quota haji di wilayah kewenangan Depag, dan kasus “tarif”  untuk calon legislatif untuk nomor-nomor jadi yang bernilai hingga ratusan juta rupiah.
Tidak hanya itu, korupsi pun terjadi di daerah-daerah setingkat propinsi dan kota. Dalam harian Jurnal Bogor di bulan juni 2009 memberitakan bahwa sekitar 90 persen bantuan dana sosial (bansos) dari pemerintah jawa barat dipastikan diselewengkan.  Menurut Kepala Kejaksaan tinggi (Kejati) Drs. H.M. Amari, SH. MH, dari total dana yang disalurkan ke semua daerah di Jabar termasuk bogor itu, hanya 10% saja yang sampai kemasyarakat. Sementara yang 90 % nya tidak tersalurkan oleh penerima bansos, seperti pengurus politik yayasan,panitia pembangunan rumah ibadah, dan lembaga pendidikan.
Kejadian yang sangat mencoreng lembaga pemerintahan adalah, kejadian penyelewengan atau penggelapan uang pajak oleh gayus dan rekan-rekannya yang ber triliun-triliun besarnya dan hingga sampai saat ini kasus ini belum selesai juga.
Tentu saja tindakan korupsi sangatlah merugikan berbagai pihak. Korupsi juga membuat semakin bertambahnya kesenjangan akibat buruknya distribusi kekayaan. Bila sekarang kesenjangan kaya dan miskin sudah demikian menjauh, maka korupsi juga makin melebarkan kesenjangan itu karena uang terdistribusi secara tidak sehat (tidak mengikuti kaedah-kaedah ekonomi sebagaimana mestinya).
Koruptor makin kaya, dan yang miskin makin miskin. Akibatnya lainnya, karena uang gampang diperoleh, sikap konsumtif jadi terangsang. Tidak ada dorongan ke pola produktif, sehingga timbul inefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi.

Begitu dahsyatnya korupsi yang mendarah daging di indonesia. Korupsi merupakan penyimpangan pancasila sebagai etika politik karena akibat dari korupsi tidak hanya dirasakan oleh rakyat sebagai korban korupsi tetapi juga dirasakan oleh koruptor itu sendiri, seperti di jauhi oleh masyarakat dan keluarga koruptor juga di asingkan dalam pergaulan bermasyarakat.

















BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu cabang dari ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora). Sebagai cabang falsafah ia membahas sistem-sistem pemikiran yang mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Sebagai cabang ilmu ia membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu.
Pengertian 'politik' berasal dari kosa kata 'politics', yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau `negara' yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan di ikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. pengambilan keputusan atau 'clecisionmaking' mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih itu.
Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals), dan bukan tujuan pribadi seseorang (privat goals). Selain itu politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk portal politik, lembaga masyarakat maupun perseorangan.
korupsi merupakan Tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan kekuasaannya guna mengeduk keuntungan pribadi atau kelompok dan sangat merugikan kepentingan umum dan sangat bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.





2.      Saran
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca Hendaknya sebagai warga negara khususnya mahasiswa lebih memahami pancasila dan maknanya,dan apa saja cita-cita pancasila agar di kemudian hari sebagai calon pemimpin masa depan mahasiswa dapat memimpin negara indonesia, serta tidak adanya penyalahgunaan pancasila  seperti masa orde baru.








DAFTAR PUSTAKA

Adnan, m. Fachari.2003. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.
            Padang:UNP Press
Sumber internet:






Sekian dulu yaaa,,,
Semoga bermanfaat?????
jangan lupa tinggalin komentarnya dibawah!!!!!

MAKALAH TAHAP-TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Pada setiap perkembangan kehidupan manusia, individu itu dituntut untuk menguasai kemampuan berperilaku yang menjadi ciri bahwa perkembangannya berhasil dan normal. Jika pada fase itu individu tidak mempunyai kemampuan berperilaku sepatutnya, sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya maka dianggap individu itu mengalami kelambatan perkembangannya, atau penyimpangan perkembangan. Pencapaian tugas-tugas perkembangan bukan hanya penting untuk fase perkembangan dimana tugas-tugas perkembangan itu seharusnya muncul, tetapi juga penting untuk pencapaian tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Demikian juga tugas-tugas perkembangan pada fase dewasa, dapat tercapai dengan sempurna, jika tugas pada periode remaja tercapai dengan sempurna pula, sebaliknya jika pencapaian tugas-tugas perkembangan pada periode awal kehidupan individu tidak sukses, maka pencapaian tugas-tugas perkembangan pada periode awal kehidupan individu tidak sukses, maka pencapaian tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya cendrung tidak sukses. Jika tugas-tugas perkembangan setiap fase perkembangan kehidupan manusia berhasil atau sukses dicapai, maka individu ini akan mengalami perasaan bahagia dan menjalani kehidupan dengan perasaan sukses baik secara emosional, intelektual, dan moral.



2.      IDENTIFIKASI MASALAH
Adapun identifikasi masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan tahap perkembangan manusia?
2.      Apakah tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak/anak?
3.      Apakah tugas perkembangan masa remaja?
4.      Apakah tugas perkembangan masa dewasa?
5.      Apakah Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran?















BAB II
KAJIAN TEORI
1.      Tahap perkembangan manusia
Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri melalui dua fase,yaitu:
a.       Fase embrionik(dalam kandungan/sebelum di lahirkan).
Perkembangan janin selama dalam kandungan di bagidalam tiga tahap,yaitu:
1)      Trimester pertama.
2)      Trimester kedua.
3)      Trimester ketiga.
b.      Fase pasca embrionik(setelah dilahirkan).
1)      Balita.
2)      Anak-anak.
3)      Remaja.
4)      Dewasa.
5)      Masa tua.
2.      Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak/anak.
·         Kemampuan fisik dasar.
·         Menggembangkan kemampuan dasar.
·         Belajar menyesuaikan diri.
3.      Tugas perkembangan masa remaja.
·         Menerima keadaan fisik.
·         Kemandirian emosional.
·         Menjalankan peran sosial.
4.      Tugas perkembangan masa dewasa.
Tugas perkembangan masa dewasa dibagi tiga tahap, yaitu:
1)      Tugas perkembangan masa dewasa awal.
2)      Tugas perkembangan masa dewasa setengah baya.
3)      Tugas perkembangan masa dewasa akhir.
5.      Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu,yang dapat di implementasikan pada pembelajaran.


















BAB III
PEMBAHASAN
1.      Tahap perkembangan manusia
a.       Pengertian tahap perkembangan
tahap perkembangan adalah sesuatu perubahan baik fisik maupun mental  pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Robert Havighurst, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.

Perkembangan pada manusia pada fase embrionik diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot.

            Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan 10 hari.
Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri melalui dua fase,yaitu:
a.       Fase embrionik(dalam kandungan/sebelum di lahirkan).
Perkembangan janin selama dalam kandungan di bagidalam tiga tahap,yaitu:
1)      Trimester pertama.
Trimester pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
2)      Trimester kedua.
 Trimester kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
3)      Trimester ketiga.

Trimester ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
b.      Fase pasca embrionik(setelah dilahirkan).
1)      Balita.
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan dan minuman dari ASI (air susu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.
Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anakanak.
2)      Anak-anak.
Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini, pertumbuhan fisik mulai meningkat baik tinggi badan maupun berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu.
Di atas usia ini, anak telah berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan. Pada usia yang sama, anak telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain.
3)      Remaja.
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki.
Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki, tampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi basah).
Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu mengalami perubahan. Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi.
4)      Dewasa.
      Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.
5)      Masa tua.
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun.
Bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan aktivitas seperti biasanya.

2.      Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak dan anak.
a.       Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Periode kanak-kanak (umur 3-5 tahun), yaitu usia pra sekolah sebagai periode peralihan dari masa bayi keusia anak sekolah sebelum anak masuk sekolah, jiwanya telah matang untuk sekolah, yaitu matang karena dipersiapkan di taman kanak-kanak atau TPA, dan jenis-jenis pendidikan anak pra sekolah lainnya. Kohnstamm meyebut periode ini dengan periode estetis, yang berarti keindahan.
Ciri dari periode masa kanak-kanak ialah:
1)      Perkembangan emosi kegembiraan hidup
2)      Kebebasan
3)      Fantasi.
Tugas perkembangan masa kanak-kanak:
1)      Menguasai kemampuan fisik dasar untuk bermain
2)      Bisa bermain dengan teman sebaya
3)      Membentuk sikap positif terhadap diri sendiri
4)      Mempelajari peran gender yang sesuai
5)      Mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca, menghitung, dan menulis
6)      Mengembangkan hati nurani, moralitas, dan sistem nilai
7)      Memiliki kemandirian dasar dalam kegiatan sehari-hari
8)      Mengembangkan sikap yang tepat terhadap kelompok sosial tertentu
b.      Tugas Perkembangan Masa anak
perkembangan masa anak menurut Munandar (1985) adalah belajar berjalan, belajar mengambil makanan yang padat, belajar berbicara, toilet training, belajar membedakan jenis kelamin dan dapat kerja kooperatif, belajar mencapai stabilitas fisiologis, pembentukan konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik, belajar untuk mengembangkan diri sendiri secara emosional dengan orang tua, sanak saudara dan orang lain serta belajar membedakan baik dan buruk.
Sedangkan menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan pada masa anak-anak adalah sebagai berikut:
a.         Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
b.         Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
c.         Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
d.        Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
e.         Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
f.          Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
g.         Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai.
h.         Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
i.           Mencapai kebebasan pribadi.

3.      Tugas perkembangan masa remaja.
Seorang remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam tiga tahap secara berurutan (Kimmel, 1995: 16):
Tahap yang pertama adalah remaja awal, di mana tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya sebagai remaja adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karena remaja pada usia tersebut mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya.
Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajar menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas.
Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
  Tugas Perkembangan Masa Remaja
a)                  Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
b)                  Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
c)                  Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
d)                 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e)                  Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
f)                   Memilih dan mempersiapkan karier.
g)                  Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
h)                  Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.
i)                    Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
j)                    Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.

4.      Tugas perkembangan masa dewasa.
Tugas perkembangan masa dewasa dibagi tiga tahap, yaitu:
1)      Tugas perkembangan masa dewasa awal.
§  Belajar hidup dengan suami atau istri
§  Memilih pasangan hidup
§  Memulai kehidupan berkeluarga
§  Membimbing dan merawat anak
§  Mengolah rumah tangga
§  Memulai suatu jabatan
§  Menerima tanggung jawab sebagai warga negara
§  Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik
2)      Tugas perkembangan masa dewasa setengah baya.
§  Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara
§  Membangun dan memperthankan standar ekonomi
§  Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
§  Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa
§  Membina hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi
§  Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri
§  Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur
3)      Tugas perkembangan masa dewasa akhir.
§  Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan kekuatan fisik
§  Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunya pendapatan
§  Menyesuaikan diri yterhadap meninggalnya suami/istri
§  Menjalin hubuingan dengan perkumpulan manusia usia lanjut
§  Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara
§  Membangun kehidupan fisik yang memuaskan
Menurut Havighurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainya, yaitu fisik, psikis serta emosional, moral dan sosial.
Adapun tugas perkembangan dewasa lainnya adalah
o   Memilih pasangan.
o   Belajar hidup dengan pasangan.
o   Memulai hidup dengan pasangan.
o   Memelihara anak.
o   Mengelola rumah tangga.
o   Memulai bekerja.
o   Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
o   Menemukan suatu kelompok yang serasi.
5.      Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran
a.       Pengertian tugas-tugas perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
b.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Tugas-tugas perkembangan pada fase perkembangan tertentu hendaknya dikuasai oleh setiap individu sebab tugas-tugas perkembangan pada suatu sisi merupakan harapan atau tekanan sosial. Selain itu pada fase berikutnya akan ada tugas-tugas perkembangan yang lain, yang umumnya lebih berat. Namun demikian tidak setiap individu berhasil dalam menguasai tugas-tugas perkembangannya, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a.       Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan adalah: normal tidaknya pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, motivasi untuk berkembang dan kelancaran dalam menguasai tugas-tugas perkembangan sebelumnya.
b.       Faktor eksternal
Penguasaan tugas-tugas perkembangan individu dipengaruhi pula oleh faktor-faktor eksternal, yaitu pola asuh orang tua, lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, dst


BAB IV
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah ini, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri melalui dua fase,yaitu:
a.       Fase embrionik(dalam kandungan/sebelum di lahirkan).
Perkembangan janin selama dalam kandungan di bagidalam tiga tahap,yaitu:
1)      Trimester pertama.
2)      Trimester kedua.
3)      Trimester ketiga.
b.      Fase pasca embrionik(setelah dilahirkan).
1)      Balita.
2)      Anak-anak.
3)      Remaja.
4)      Dewasa.

Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst adalah tugas perkembangan masa kanak-kanak dan anak, tugas perkembangan masa remaja, dan tugas perkembangan masa dewasa.




2.      Saran
 Dengan membaca makalah ini dan mengetahui tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan manusia, diharapkan agar pembaca dapat pengetahuan tentang tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan manusia yang dapat membantu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan membantu agar pembaca lebih memahami tugas-tugas individu, dan menghargainya.




DAFTAR PUSTAKA

Mudjiran,dkk . 2007 . Perkembangan Peserta Didik . padang : Unp press
Sumber internet





Sekian dulu yaaa,,,
Semoga bermanfaat?????
jangan lupa tinggalin komentarnya dibawah!!!!!